Penempatan manusia di Australia diduga berawal pada 42.000 sampai 48.000 tahun lalu,
[32] mungkin dengan perpindahan manusia melalui
jembatan tanah dan penyeberangan-laut jarak dekat dari kawasan yang kini dikenal sebagai
Asia Tenggara. Para penghuni perdana ini mungkin moyang dari penduduk asli Australia modern. Pada masa pendudukan Eropa di akhir abad ke-18, sebagian besar penduduk asli Australia mempertahankan hidupnya dengan cara
memburu, dengan
tradisi lisan dan nilai-nilai kerohanian yang kompleks berdasarkan penghormatan atas tanah air dan sebuah kepercayaan
zaman impian.
Penghuni Kepulauan Selat Torres pada awalnya merupakan pekebun dan pemburu-pengumpul.
[33]
Setelah kunjungan sporadis oleh para nelayan dari
Nusantara,
[34] orang Eropa pertama yang melihat daratan utama Australia, sekaligus menjadi orang Eropa pertama yang menjejakkan kaki di benua Australia adalah seorang mualim Belanda,
Willem Janszoon. Dia melihat pantai
Semenanjung Tanjung York pada tanggal yang tak diketahui pada awal tahun 1606, dan menjejakkan kakinya untuk kali pertama pada 26 Februari di
Sungai Pennefather di pantai barat Tanjung York, dekat sebuat tempat yang kini menjadi kota
Weipa.
[35] Bangsa Belanda mengaku bahwa seluruh seluruh pantai barat dan utara "Belanda Baru" pada abad ke-17, tetapi tidak mengupayakan pendudukan.
[35] William Dampier, seorang penjelajah Inggris mendarat di pantai barat-laut Australia pada 1688 dan melakukannya lagi pada 1699 di tengah perjalanan pulangnya. Pada 1770,
James Cook berlayar dan membuat peta di sepanjang pantai timur Australia, yang kemudian ia namai sebagai New South Wales dan diaku sebagai milik Britania.
[36] Replika kejadian ini lalu didirikan di
Fremantle,
Australia Barat pada tahun 1988 sebagai peringatan ulang tahun Australia yang ke-200. Temuan Cook menyiapkan jalan untuk pelaksanaan sebuah
koloni mahkota baru. Koloni Mahkota New South Wales dibentuk pada 26 Januari 1788, ketika Kapten
Arthur Phillipmemimpin rombongan
First Fleet ke
Port Jackson.
[37] Tanggal itu menjadi hari nasional Australia,
Hari Australia.
Van Diemen's Land, kini dikenali sebagai Tasmania, diduduki pada 1803 dan menjadi koloni terpisah pada 1825.
[38] Britania Raya secara resmi mengakui bagian barat Australia sebagai miliknya pada 1828.
[39] Ekspedisi ini telah menghasilkan penemuan-penemuan penting yang menjadi rangsangan untuk mendirikan koloni bagi para terhukum Inggris, sebagai ganti hilangnya koloni-koloni di
Amerika (yang merdeka saat itu).
Penduduk asli Australia diduga sebanyak 350.000 jiwa ketika orang Eropa mulai melakukan pendudukan,
[46]menurun drastis selama 150 tahun setelah awal pendudukan, terutama disebabkan oleh penyakit infeksi.
[47]"
Generasi yang terampas" (penghilangan anak-anak Aborigin dari keluarga mereka), di mana sejarawan seperti
Henry Reynolds memandangnya sebagai genosida,
[48] juga berperan bagi menyusutnya populasi penduduk asli.
[49] Tafsiran sedemikian tentang sejarah Aborigin masih dipertentangkan oleh komentator kolot seperti mantan Perdana Menteri
John Howard dibesar-besarkan atau dibuat-buat untuk kepentingan politik dan ideologi tertentu.
[50] Perdebatan ini dikenal di Australia sebagai
perang sejarah.
[51] Pemerintah Federal meraih kekuasaan untuk membuat undang-undang yang menghormati Aborigin setelah diselenggarakannya
Referendum Australia 1967 tentang Aborigin.
[52] Kepemilikan tradisional atas tanah—
gelar aborigin—tidak diakui sampai tahun 1992, ketika
Mahkamah Agung pada kasus
Mabo versus Queensland (Nomor 2) membatalkan gagasan Australia sebagai
terra nullius ("tanah tak bertuan") sebelum pendudukan oleh orang Eropa.
[53]
Undang-Undang Westminster 1931 Britania secara resmi mengakhiri sebagian besar hubungan konstitusional antara Australia dan Britania. Australia
mengadopsinya pada 1942,
[68] tetapi kembali lagi pada tahun 1939 untuk mengonfirmasi kesahihan legislasi yang disahkan oleh Parlemen Australia pada Perang Dunia II.
[69][70] Kekagetan atas kekalahan Britania di Asia pada tahun 1942 dan ancaman serbuan Jepang menyebabkan Australia melirik
Amerika Serikat sebagai sekutu dan pelindung baru.
[71] Sejak tahun 1951, Australia menjadi sekutu militer resmi Amerika Serikat, di bawah traktat
ANZUS.
[72] Setelah Perang Dunia II Australia menggalakkan imigrasi dari Eropa. Sejak dasawarsa 1970-an dan penghapusan
Kebijakan Australia Putih, imigrasi dari
Asia dan kawasan lain juga digalakkan.
[73] Hasilnya, demografi, budaya, dan citra-diri Australia bergeser.
[74] Ikatan konstitusional terakhir antara Australia dan Britania Raya diputus dengan disetujuinya
Undang-Undang Australia Tahun 1986, mengakhiri semua peran Britania dalam pemerintahan negara-negara bagian Australia, dan menutup opsi peradilan banding bagi
dewan penasehat di London.
[75] Dalam sebuah
referendum tahun 1999, 55% pemberi suara dan majoritas di tiap-tiap negara bagian menolak usulan menjadi
republik dengan presiden yang dipilih oleh dua per tiga suara dari masing-masing kamar dalam Parlemen Australia. Sejak pemilihan
Pemerintah Whitlam pada 1972,
[76] terdapat fokus yang menguat dalam hal kebijakan luar negeri mengenai hubungan dengan negara-negara
Lingkar Pasifik, seraya memelihara ikatan dekat dengan sekutu dan rekan dagang klasik Australia.Pada 1 Januari 1901
federasi enam koloni dibentuk setelah satu dasawarsa perencanaan, konsultasi, dan pemungutan suara.
[59] Persemakmuran Australia dibentuk dan ia menjadi
dominion Imperium Britania pada 1907. Wilayah Ibu Kota Federal (kemudian diubah menjadi Wilayah Ibu Kota Australia) dibentuk pada tahun 1911 sebagai lokasi bagi ibu kota federal masa depan, Canberra.
Melbourne pernah menjadi pusat pemerintahan sejak tahun 1901 sampai 1927 ketika
Canberra dibangun.
[60] Hak dan tanggung jawab pengelolaan Teritorial Utara dialihkan dari pemerintah Australia Selatan kepada parlemen federal pada tahun 1911.
[61] Pada tahun 1914, Australia menggabungi Britania pada Perang Dunia I, dengan dukungan dari Partai Liberal yang demisioner dan Partai Buruh yang baru memulai tugasnya.
[62] Bangsa Australia turut serta dalam banyak perang besar, misalnya dalam
Barisan Barat.
[63] Dari 416.000 yang ditugaskan, kira-kira 60.000 terbunuh dan 152.000 luka-luka.
[64] Banyak orang Australia menganggap kekalahan
Korps Tentara Australia dan Selandia Baru (ANZAC) dalam
Gallipoli sebagai kelahiran bangsa—aksi militer besar pertama.
[65][66] Kampanye Jalur Kokoda dipandang oleh banyak pihak sebagai analogi bangsa-terhadap apa yang terjadi dalam
Perang Dunia II.
[67]